Menurut sumber yang dapat dipercaya, pemerintah Amerika Serikat sedang mengeksplorasi kemungkinan akuisisi sekitar 10% saham Intel, langkah ini dapat menjadikan Amerika sebagai pemegang saham terbesar di raksasa semikonduktor ini. Sumber yang mengetahui situasi tersebut menyatakan bahwa pemerintah federal sedang mempertimbangkan untuk mengubah dana yang diterima Intel dari Undang-Undang Chip dan Ilmu Pengetahuan Amerika menjadi investasi ekuitas.

Intel sebelumnya telah mendapatkan dana sebesar 10,9 miliar dolar untuk kegiatan produksi yang terkait dengan bisnis dan militer. Dana ini setara dengan nilai pasar 10% saham Intel, yang saat ini sekitar 10,5 miliar dolar. Namun, skala kepemilikan saham yang spesifik dan apakah Gedung Putih pada akhirnya memutuskan untuk melanjutkan rencana ini masih belum pasti.

Sementara itu, Grup SoftBank Jepang juga menunjukkan minat yang besar terhadap Intel. Kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan investasi senilai 2 miliar dolar, di mana SoftBank akan membeli saham biasa Intel dengan harga 23 dolar per saham. Menurut juru bicara Intel, investasi ini akan direalisasikan melalui penerbitan saham biasa baru. Berdasarkan kapitalisasi pasar terbaru Intel, investasi SoftBank kali ini akan memperoleh kurang dari 2% kepemilikan.

Arah investasi potensial ini telah menarik perhatian luas di industri. Di satu sisi, investasi yang mungkin dilakukan pemerintah AS terhadap Intel mencerminkan pengakuan akan pentingnya strategi industri semikonduktor; di sisi lain, investasi SoftBank menunjukkan kepercayaan pasar terhadap prospek perkembangan Intel di masa depan. Tindakan ini dapat memiliki dampak mendalam pada peta industri semikonduktor global, dan patut untuk terus diperhatikan.